1. Sejarah Singkat MIN 4 Tulungagung
Dengan semangat LI I’LAI KALIMATILLAH, para tokoh-tokoh beserta masyarakat Desa Pucung bagian barat bersepakat untuk mendirikan sebuah Madrasah Diniyah dan RA. Diniyahnya bertempat di Musholla Pak Hisbulloh sedang RA di Dusun Tumpangsari tepatnya pada tahun 1969. untuk Diniyah mengambil waktu sore dan untuk RAnya pagi hari. Setelah berjalan lebih kurang 1 tahun ada uluran tangan dari YPSM. Akhirnya dengan kesepakatan para pengurus Madrasah Diniyah berintegrasi menjadi MI PSM, yang siswanya penggabungan dari siswa Diniyah dan siswa tamatan RA Dusun Tumpangsari.
Untuk lokasinya juga pindah membangun baru bertempat di tengah-tengah jantung desa antara Pucung dan Dusun Tumpangsari.
Berkat kegigihan perjuangan para pengurus MI PSM terus berkembang bersamaan mendapat uluran tangan dari DEPAG berupa tenaga pendidik dan manajemen. Dengan mengikuti serta membaca keadaan perkembangan pendidikan maka pada tahun 1993 MI PSM berintegrasi menjadi MI Negeri yang sampai sekarang ini masih banyak kekurangan untuk menuju Madrasah Ibtidaiyah Negeri yang sempurna, berprestasi dan berkualitas.
2. Perkembangan MIN 4 Tulungagung
Perkembangan MIN 4 Tulungagung semakin lama semakin baik utamanya dalam hal kuantitas siswa bahkan dapat dikatakan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini dapat diketahui dari keadaan siswa yang semakin bertambah banyak, Oleh karena itu kami masih sangat perlu bantuan dari pemerintah untuk selalu menambah serta meningkatkan sarana dan prasarana pada Madrasah Ibtida’iyah Negeri 4 Tulungagung.
Kepala Madrasah MIN 4 Tulungagung
Madarasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Tulungagung, secara geografis terletak di Desa Pucung Lor Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung, merupakan wilayah yang terletak di bagian timur Kabupaten Tulungagung.
MIN 4 Tulungagung dulunya bernama Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pucung berdiri di bawah naungan Kementerian Agama, didirikan sebagai alternatif jawaban atas persoalan pendidikan yang berkembang di masyarakat. Masyarakat selama ini selalu dihadapkan dengan dua pilihan dalam pendidikan; pertama, jika masyarakat memilih pendidikan yang berbasis religi (agama) saja maka konsekwensi yang diterima adalah kekurang mampuan lulusan tersebut dibidang sains (ilmu pengetahuan umum), padahal keilmuwan ini sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik dan layak. Kedua, jika masyarakat memilih pendidikan yang berbasis sains (ilmu pengetahuan umum), maka konsekwensi yang diterima adalah kekurang mampuan lulusan pendidikan tersebut dalam bidang religi (agama), padahal ilmu agama juga sangat dibutuhkan sebagai pengendali hidup di dunia maupun di akhirat.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Tulungagung sudah berkeinginan dan bercita-cita sebagai salah satu sekolah unggulan yang diperhitungkan minimal di wilayah Tulungagung dan sekitarnya seperti yang tertuang dalam visi yakni “Terwujudnya madrasah yang unggul, inovatif, kreatif berwawasan IPTEK berlandaskan IMTAQ dalam rangka mewujudkan madrasah yang mandiri, berkepribadian dan berlandaskan gotong royong”. MI Negeri 4 Tulungagung mencoba untuk selalu membuat inovasi-inovasi baru, seperti metode pembelajaran, pengembangan kurikulum, manajemen sekolah, keterlibatan wali murid (paguyuban kelas dan Teach Parenting Classes) serta kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial ataupun lainnya dengan harapan dapat meningkatkan kualitas. MI Negeri 4 Tulungagung. mempunyai beberapa program-program seperti : Fun Learning Activities, Sholat Dhuha, Sholat Jamaah, Yasin Tahlil, Hafalan Qur’an dengan Metode UMMI, Home Visiting, Bimtek guru, Penjaringan Bakat dan Minat Siswa dan lain-lain.